Kajian Kitab Al ibanah wal ibadhoh Bag 7
Kajian Kitab Al ibanah Wa ifadhoh
Oleh :Ustadzah Ai Malaili siti Aisyah
Assalamu'alaikum warohmatullohi
Bag 7
HUKUM ASAL HAID
Hukum asal haid terdapat pada firmannya Allah Swt dalam Surah Al baqarah ayat 222.
وَیَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡمَحِیضِۖ قُلۡ هُوَ أَذࣰى فَٱعۡتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَاۤءَ فِی ٱلۡمَحِیضِ وَلَا تَقۡرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ یَطۡهُرۡنَۖ فَإِذَا تَطَهَّرۡنَ فَأۡتُوهُنَّ مِنۡ حَیۡثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ یُحِبُّ ٱلتَّوَّ ٰبِینَ وَیُحِبُّ ٱلۡمُتَطَهِّرِینَ
Dalam ayat tadi Allah menerangkan tentang hukum haid, dan di jelaskan pada permulaan ayat bahwa darah haid itu najis yaitu firmannya Allah Ta'ala( qul hawa adza), kemudian Allah memerintah kepada suami agar tidak menggauli istrinya ketika haid.
Maksudnya: suami (harus) menjauhkan diri dari perkara yang ada di antara pusar dan lutut ketika bersenang senang dengan perempuan.
Dan yang di maksud ayat tadi bukanlah menjauhi perempuan ketika makan, minum dan ،bertempat tinggal. Karena sifat di atas termasuk kebiasaan orang yahudi seperti keterangan yang akan di datangkan dalam hadits :
Dari sahabat Anas : "Sesungguhnya orang yahudi ketika istrinya haid maka orang yahudi tersebut tidak mau makan bersama istrinya dan tidak berkumpul dengan istrinya di dalam satu rumah."
Sahabat Nabi bertanya pada Nabi SAW mengenai hal tersebut. Maka turunlah Surah Al Baqarah ayat 222, kemudian Nabi Bersabda:
اصْنَعُوا كُل شَيْءٍ إلا النِّكاحَ
Adapun perkataan nabi "illannikah " maksudnya yaitu :
"Boleh melakukan semua perkara kecuali wathi' (berhubungan badan)"
Dan dari 'Aisyah RA berkata :
"Saya minum sedangkan saya adalah wanita yang sedang haid kemudian Nabi Muhammad meminum sisa minumanku. Kemudian aku makan daging ketika aku dalam kondisi haid. Kemudian Nabi memakan sisa daging tepat di bekas gigitan yang aku makan tadi."
Dan dari 'aisyah RA berkata bahwa "Nabi bersandar di pangkuanku padahal aku dalam keadaan haid dan Nabi membaca Al Qur'an."
Kemudian Allah menjelaskan dalam ayat yang mulia Sesungguhnya suami tidak boleh mendatangi istrinya ketika sedang haid.
Namun ketika darah haid sudah berhenti dan istri sudah mandi maka boleh bagi sang suami mendekati istrinya pada tempat yang sudah di perintahkan oleh Allah SWT
Hukum asal dalam haid dari hadits Nabi sangat banyak, salah satunya hadits Nabi pada fatimah binti Abi Hubaisy RA yaitu: " ketika kamu sedang haid maka tinggalkanlah sholat, dan ketika sudah berhenti dari haid hendaklah mandi dan melakukan sholat."
Al baqoroh ayat 222
- الأَصْلُ في الحَيْضِ
أ - الأصل في الحيض قوله تعالى : ﴿ وَيَسْالُونَكَ عَنِ المَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاء فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَكطهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴾ [البقرة : ٢٢٢]، ففي هذه الآية بَينَ اللهُ تعالى حُكْمَ الْحَيْضِ، وَأَخْبَرَنَا أولا بنجاسة دم الحيض بقوله تعالى : ﴿ قُلْ هُوَ أَذَى ) ، ثُمَّ أَمَرَ الأَزْواج أن يَعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْحَيْضِ أَي : يَعْتَزِلُوا مُباشرة النساء فيما بين السرة والركبة، وليس المراد باعْتِزالِ النِّسَاءِ أَنْ نهْجُرَها فِي المَطْعَمِ والمَشْرَبِ والمَسْكَنِ؛ فَإِنَّ تلك عادةُ اليَهُودِ كما ورد في الحديث
١ - عن أنس : أن اليهود كانُوا إِذا حَاضَتِ المَرْأةُ فيهم لم يُؤاكِلُوها ولم يُجامِعُوهُنَّ في البيوتِ، فَسَأَلَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ ﷺ النَّبِيَّ ، فَأَنزَلَ اللهُ تعالى : ( وَيَسْعَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فاعْتَزِلُوا النساء في المحيض ) [البقرة : ٢٢٢] إلى آخر الآية، فقال رسولُ اللهِ ﷺ : «اصْنَعُوا كُلَّ شَيءٍ إِلَّا النِّكَاحَ )، وقوله ﷺ : «إِلَّا النَّكَاحَ أَي : إِلَّا الوَطْء".
٢- وعن عائشة رضي الله عنها قالت : كُنْتُ أَشْرَبُ وأنا حائض، ثُمَّ أُناوله النَّبِيِّ ، فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِي فَيَشْرَبُ، وَأَتَعَرَّقُ العَرْق، وأنا حائِض، ثُمَّ أُناوِلُهُ النَّبِيَّ ﷺ فَيَضَعُ فَاهُ على مَوْضِعِ فِي ، وقولها : «وَأَتَعَرَّقُ العَرْقَ» أي : أخُذُ اللَّحْمَ مِن العَرْقِ بِأَسْناني ).
وعنها رضي الله عنها قالت : «كان النبي ﷺ يَتكِىء
في حجري وأنا حائِضٌ فَيَقْرَأُ القُرْآنَ (٢).
ثُمَّ بَيَّنَ جَلَّ جَلالُه في الآية الكريمة : أنه لا يجوز أن يَأْتِي
الزوج زوجته وهي حائض، فإذا انْقَطَعَ دم الحيض واغْتَسَلَتْ
جاز له أن يَقْرَبَهَا مِن المَكَانِ الَّذِي أَمَرَهُ اللهُ تعالى أن يَأْتِيَها منه.
ب - والأصل في الحيض مِن السُّنَّةِ النَّبَوِيَّةِ عِدَّةُ أَحَادِيثَ :
منها : قوله ﷺ لفاطمة بِنْتِ أَبِي حُبَيْشٍ رضي الله عنها :
ه ... فإِذا أَقْبَلَتِ الْحيْضَةُ فَاتْرُكِي الصَّلاةَ، فَإِذَا ذَهَبَ قَدْرُها
فاغسلي عنك الدم، وصلي .
Wa llahu'alam Bhis showab
Komentar
Posting Komentar