Cara Menentukan Darah Kuning Haid Dan Kuningnya Keputihan
Cara Menentukan Darah Kuning Haid Dan Kuningnya Keputihan
Sail : Umah
Assalamu alaikum
Deskripsi Masalah
Sebut saja Munirah dia seorang perempuan yang sedang kebingungan untuk membedakan antara darah haid dan keputihan karena saat haid dan keputihan Munirah melihat hal itu kayak yang sama antara kuningnya haid dan keputihan terutama menjelang masa suci dari haid.
Pertanyaan:
Bagaimana cara membedakan kuning darah dan kuning keputihan, apalagi menjelang suci dari haid (hampir mampet) ?
Jawaban:
Menurut atau pendapat qaol asoh, pokoknya kalau masih di lingkup 15 hari dari hari pertama haid maka di hitung haid. Dan masalah kuning dan keruh apa haid atau bukan itu banyak sekali pendapat dari ulama
Kuning keruh dalam kitab Majmu'
Pendapat pertama
Kuning keruh keluar di masa mungkin haid ( rentang waktu 15 hr) mk dihukumi haid
Pendapat ke 2
Kuning keruh keluar diluar adat haid, bukan haid
Contoh: Adat haid 8, keluar dara 5 merah, b 1, kd: 2 kuning. Maka 8 hari itu haid semua
Pendapat ke tiga
Kuning keruh didahului darah kuat, mk dihukumi Haid ( imam Ali Attobari)
Contoh: Keluar darah 12 jam hitam haid.Keluar darah 10 hari kuning haid
otomatis Keluar Darsh 10 hari kuning. bukan haid
Pendapat ke 4.
syaratnya darah kuning atau keruh ...bisa dihukumi haid. jika didahului darah kuat yang mencapai 24 jam (ulama khurasan)
contoh: Keluar darah hitam 1 hari,Keluar darah keruh 5 harisemua haid. Dan otomatis kalau Keluar Darah hitam 12 jam, Keluar darah keruh 4 hari bukan haid
Pendapat ke 5
awal kuat+ kuning /keruh + kuat. Dan kuning keruh bisa dihukumi haid. Kalau gak seperti itu berarti bukan haid
Pendapat ke 6
Kuning keruh didahului dan diakhiri darah kuat yg sudah ada 24 jam, mk dihukumi haid
ContohKd 1 hr hitam, Keluar darah 2 hari kuning, Keluar darah 1 hari merah
Kuning 2 hari haid
Referensi :
Majmuk juz 2 hal.393
قال الشافعي في مختصر المزني رحمه الله الصفرة والكدرة في أيام الحيض حيض واختلف الأصحاب في ذلك على ستة أوجه الصحيح المشهور الذى قاله أبو العباس ابن سريج وابو اسحق المروزي وجماهير أصحابنا المتقدمين والمتأخرين أن الصفرة والكدرة في زمن الإمكان وهو خمسة عشر يكونان حيضا سواء كانت مبتدأة أو معتادة خالف عادتها أو وافقها كما لو كان أسود أو أحمر وانقطع لخمسة عشر والوجه الثاني قول أبي سعيد الإصطخري وأبي العباس بن القاص أن الصفرة والكدرة في أيام العادة حيض وليست في غير أيام العادة حيضا فإن رأت الصفرة والكدرة مبتدأة أو معتادة في غير أيام العادة فليست بحيض وان رأتها معتادة في ايام العادة فهى حيض والوجه الثالث قول أبي علي الطبري وغيره من أصحابنا أنه إن تقدم الصفرة والكدرة دم قوي أسود أو أحمر ولو بعض يوم كانت حيضا في الخمسة عشر وان لم يتقدمها شئ لم يكن حيضا على انفرادها وحكى صاحب الشامل وغيره هذا عن حكاية ابي علي ابن أبي هريرة عن بعض أصحابنا والرابع حكاه السرخسي في الأمالي والمتولي والبغوي وآخرون من الخراسانيين أنه إن تقدم على الصفرة دم قوي يوما وليلة كان حيضا تبعا للقوي وإن تقدمها دون يوم وليلة فليست حيضا (والخامس) حكاه ابن كج والسرخسي إن تقدمها دم قوي ولحقها دم قوي كانت حيضا وإلا كانت كالنقاء (والسادس) حكاه السرخسي إن تقدمها دم قوي يوما وليلة ولحقها دم قوي يوما وليلة كانت حيضا وإلا فلا وقد نقل الشيخ أبو حامد والقاضي أبو الطيب والمحاملي وإمام الحرمين والبغوي والرافعي وآخرون اتفاق الأصحاب على أن الصفرة والكدرة في أيام العادة تكون حيضا وهذا الذي نقلوه مخالف لما قدمناه من الخلاف في اشتراط تقدم الأسود فإنه جار في أيام العادة وقد صرح به صاحب التتمة وغيره: قال أصحابنا المصنفون ومأخذ الخلاف بين الإصطخري والجمهور اختلافهم في مراد الشافعي بقوله الصفرة والكدرة في أيام الحيض حيض فالإصطخري يقول معناه
في أيام العادة والجمهور يقولون في أيام الإمكان قال الشيخ أبو حامد والقاضي أبو الطيب وآخرون قال أبو إسحاق المروزي كنت أقول مراد الشافعي في أيام العادة حتى رأيته قال في كتاب العدة *(والصفرة والكدرة في أيام الحيض حيض والمبتدأة والمعتادة في ذلك سواء)*
[النووي ,المجموع شرح المهذب
Imam Asy-Syafi'i berkata dalam Mukhtashar Al-Muzani rahimahullah: "Warna kuning (ash-shufrah) dan warna keruh (al-kadrah) di hari-hari haid adalah haid. Para ulama berbeda pendapat tentang hal itu dalam enam pandangan:
Pendapat yang masyhur yang dikatakan oleh Abu Al-Abbas Ibnu Surayj, Abu Ishaq Al-Marwazi, dan mayoritas ulama kami, baik yang terdahulu maupun yang kemudian, bahwa warna kuning dan keruh selama 15 hari, baik itu Mubtada'ah atau Mu'tddah, apakah sesuai dengan kebiasaan atau tidak, seperti jika warnanya hitam atau merah dan terputus selama 15 hari, adalah haid.
Pandangan Abu Sa'id Al-Isthakhri dan Abu Al-Abbas Ibnu Al-Qash, bahwa warna kuning dan keruh di hari-hari kebiasaan adalah haid, dan bukan haid jika di luar hari-hari kebiasaan. Jika ia melihat warna kuning dan keruh di luar hari-hari kebiasaan, maka itu bukan haid. Dan jika ia melihatnya saat hari-hari kebiasaan, maka itu adalah haid.
Pandangan Abu Ali Ath-Thabari dan sebagian ulama kami, bahwa jika didahului oleh darah hitam atau merah yang kuat, walaupun hanya sehari, maka itu adalah haid dalam 15 hari. Jika tidak didahului apa-apa, maka itu bukan haid secara tersendiri.
Pandangan yang dikemukakan As-Sarkhasi dalam Al-Amaliy, Al-Mutawalliy, Al-Baghawi dan ulama Khurasan lainnya, bahwa jika didahului oleh darah hitam yang kuat selama sehari semalam, maka itu adalah haid mengikuti darah yang kuat tersebut. Jika kurang dari sehari semalam, maka itu bukan haid.
Pandangan Ibnu Kujj dan As-Sarkhasi, bahwa jika didahului dan diikuti oleh darah hitam yang kuat, maka itu adalah haid. Jika tidak, maka itu adalah istihaadhah (bukan haid).
Pandangan As-Sarkhasi, bahwa jika didahului oleh darah hitam yang kuat selama sehari semalam dan diikuti oleh darah hitam yang kuat selama sehari semalam, maka itu adalah haid. Jika tidak, maka bukan.
Syaikh Abu Hamid, Qadhi Abu Ath-Thayyib, Al-Mahamili, Imam Al-Haramain, Al-Baghawi, Ar-Rafi'i dan lainnya telah meriwayatkan kesepakatan ulama bahwa warna kuning dan keruh di hari-hari kebiasaan adalah haid. Ini berbeda dengan apa yang kami sebutkan sebelumnya tentang syarat diawali oleh warna hitam,yg mana itu berlaku di hari-hari kebiasaan. Pemilik At-Tatimmah (imam ibnu Rif'ah)dan lainnya telah menegaskan hal ini.
Para ulama penyusun berkata: perbedaan pandangan antara Al-Isthakhri dan mayoritas ulama terletak pada maksud Imam Asy-Syafi'i dengan perkataannya "warna kuning dan keruh di hari-hari haid adalah haid." Namun Al-Isthukhri berpendapat bahwa maknanya adalah di hari-hari Adat, sedangkan mayoritas ulama berpendapat di hari-hari yg memumkinkan haid.
Abu ishaq Al marwazi mengatakan "kami tau bahwa yg di kehendaki imam syafiie adalah di hari adat,sehingga kemudian kami melihat imam syafiie mengatakan di dlm kitab Al'uddah
Kuning dan keruh di hari2 haid/(zamanil imkan) itu di di hukumi haid baik utk mubtada'ah ataupun mu'taddah statusnya sama."
Wa llahu'alam Bhis Showab
Mujawwib Dan Pemateri:
✅ Ustadz Abdullah Sahal Zuhdi
✅ Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah
✅ Ukhyna Juli
Deskrips Masalah :
✅ Ustadz Saipudin
Perumus Dan Kordinator Soal
✅ Ustadz Syaipudin
✅ Ummi Nisa Alfii(Ummi Dinda
Editor :
✅ Ummi Nisa.Alfii( ummi Dinda
Terjemaah Ibarot:
✅ Ummi Nisa Alfii (Ummi Dinda
✅ Ustadz Masruri Ainul Khayat
Moderator Dan Keamanan
✅ Ustadzaah Nurul Janah
Komentar
Posting Komentar