Khilafiyah Tentang Cairan Kuning Dan Bening
Khilafiyah Tentang Cairan Kuning Dan Bening
Sail: Yangkuku
Assalamu alaikum
Deskripsi Masalah
Ada seorang wanita pernah mendengar dari seseorang yang mengatakan jika warna kuning keluarnya sudah 2 hari atau bahkan lebih dari 2 hari, ketika terjadi dalam 2 hari berturu-turut warna kuningnya sama, maka harus mandi wajib walaupun belum sampai 15 hari haidnya. Karena masa sucinya dianggap sudah lewat.
Pertanyaan:
1. Apakah benar ada yang berpendapat demikian ?
2. Apakah boleh mengikuti pendapat yang demikian?
Jawaban:
Wa'alaikumusalam warohmatullohi
Waalaikumsalaam
1.Tidak benar, karena menurut ulama tidak mesti 2 hari atau lebih dari dua hari, akan tetapi asalkan keluar di luar adat haid maka hukum nya ini bukan haid sehingga harus mandi wajib dan ini adalah pendpat muqobil asoh.
Sementara untuk pendapat asoh nya, kuning hukum nya haid selama keluar nya masih di dalam lingkup 15 hari dari darah pertama keluar .
2 .Boleh
Boleh menghukumi kuning ini bukan haid , karena memang ada pendpat ulama nya
Masalah kuning dan keruh ini memang di ikhtilafkan ulama
Referensi
المهذب ج- ١ ص- ٧٩
وقال أبو سعيد الإصطخري : إن رأت الصفرة أو الكدرة في غير وقت العادة لم يكن حيضا ، لما روي عن أم عطية رضي الله عنها قالت : " كنا لا نعتد بالصفرة والكدرة بعد الغسل شيئا " ولأنه ليس فيه أمارة الحيض فلم يكن حيضا ،
Abu Sa'id Al- Isthohriy berpendapat : apabila wanita melihat cairan kuning maupun keruh di selain waktu adat kebiasaan keluar hiad, maka bukan termasuk haid, hal ini berdasarkan Hadits dari Ummu Athiyyah, dia berkata :" Kami tidak mengkategorikan keluar nya cairan kuning dan keruh setelah mandi besar termasuk haid" Alasan lainnya adalah karena dalam cairan tersebut tidak adda tanda-tanda haid sehingga cairan tersebut dihukumi bukan haid
Adapun menurut Qoul yang kuat dalam madzhab Syafi'i, cairan tersebut termasuk haid, karena cairan tersebut merupakan darah yang keluar bersesuaian dengan masa mungkin nya terjadi haid, dan belum melewati masa imkan tersebut.
Sehingga hal ini serupa dengan ketika wanita melihat keluarnya cairan kuning ataupun keruh di masa kebiasaan dia haid.
Adapun hadits Ummu Athiyyah tersebut bertentangan dengan hadits dari Aisyah yang menyatakan bahwasanya dia berkata : " Kami mengkategorikan cairan kuning dan keruh tersebut termasuk haid". Adapun ucapan imam Isthohriy yakni :" Bahwasanya dalam cairan tersebut tidak ada tan-tanda haid" Itu tidak bisa diterima sebaliknya justru keluar nya cairan tersebut dimasa haid merupakan tanda bahwa cairan tersebut termasuk bagian dari haid karena yang jelas kondisi wanita tersebut mengeluarkan nya dalam kondisi sehat dan normal, dan keluar nya darah tersebut memang normal bukan penyakit.
[النووي ,المجموع شرح المهذب ,2/393]
*واختلف الأصحاب في ذلك على ستة أوجه الصحيح المشهور الذى قاله أبو العباس ابن سريج وابو اسحق المروزي وجماهير أصحابنا المتقدمين والمتأخرين أن الصفرة والكدرة في زمن الإمكان وهو خمسة عشر يكونان حيضا سواء كانت مبتدأة أو معتادة خالف عادتها أو وافقها* كما لو كان أسود أو أحمر وانقطع لخمسة عشر
(والوجه الثاني) قول أبي سعيد الإصطخري وأبي العباس بن القاص أن الصفرة والكدرة في أيام العادة حيض وليست في غير أيام العادة حيضا فإن رأت الصفرة والكدرة مبتدأة أو معتادة في غير أيام العادة فليست بحيض وان رأتها معتادة في ايام العادة فهى حيض
(والوجه الثالث) قول أبي علي الطبري وغيره من أصحابنا أنه إن تقدم الصفرة والكدرة دم قوي أسود أو أحمر ولو بعض يوم كانت حيضا في الخمسة عشر وان لم يتقدمها شئ لم يكن حيضا على انفرادها وحكى صاحب الشامل وغيره هذا عن حكاية ابي علي ابن أبي هريرة عن بعض أصحابنا
Kesimpulan nya;
Sofroh dan kudroh dimasa imkan haid ( yaitu 15 hari) menurut qoul Shohih yang masyhur termasuk haid baik dialami oleh mubtadiah maupun mu'tadah yang menyelisihi dari adat kebiasaan nya.
Wa'allahu'alam Bhis Showab
Mujawwib:
✅Ustadzah Ai Maslaili siti Aisyah
✅ Yai Suhaemi Qusyairi
Mu shohheh:
✅ Yai Abdullah Sahal Zuhdi
Peterjemaah;
✅ Kang Ustad Ahmad Robit Subhan
✅ Ummi Dinda (UNA
Perumus Redaksi Dan Deskripsi
✅ Ustad Syaipudin
✅ Ummi Dinda (UNA
Editor
Ummi Dinda (una
Komentar
Posting Komentar